Iklan

Maleo News
Tuesday, January 6, 2015, 9:59:00 AM WIB
Last Updated 2019-03-25T18:00:52Z
ArtikelIlmu Ekonomi

Produktivitas Kerja

Advertisement
            Setiap organisasi baik berbentuk perusahan maupun yang lain, swasta maupun pemerintah, akan selalu berpaya agar para anggota atau pegawai/pekerja yang terlibat dalam kegiatan organisasi dapat memberikan produktivitas kerja setinggi mungkin mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan pada waktu yang sebelumnya.

Produktivitas kerja merupakan suatu istilah yang sering dipergunakan dalam perencanaan pengembangan industry pada khususnya dan perencanaan pengembangan ekonomi nasional pada umunya. Bahkan dewasa ini istilah produktivitas tidak saja dipergunakan dalam perencanaan dan kegiatan dibidang ekonomi, tetapi juga dipergunakan dibidang lain, misalnya dalam bidang pendidikan. Sementara orang mengemukakan bahwa produktivitas kerja atau produktivitas pada hakikatnya juga merupakan motif ekonomi untuk memperoleh hasil sebanyak mungkin dengan biaya yang sekecil-kecilnya. Satu hal yang membedakannya adalah bahwa produktivitas kerja sebagai aksentuasi penerapan motif ekonomi banyak terletak pada faktor manusia pelaksana kegiatan organisasi itu sendiri, yaitu para anggota, pegawai atau pekerja.
Para sarana ekonomi sepenuhnya menyadari bahwa faktor manusia mempunyai peranan yang sangat dominan dalam menentukan berhasil  tidaknya kegiatan organisasi dalam mewujudkan tujuannya. Suatu perusahaan dengan modal, alam dan teknologi mutakhir sekalipun, tidak berhasil memproduksi barang atau jasa tanpa kehadiran manusia pegawai/pekerja di dalamnya.
Mengenai arti produktivitas, rumusan yang telah diberikan oleh para sarjanawan yang satu dan rumusan sarjana yang lain sangat berbeda-beda. Pengertian atau makna produktivitas pada umunya lebih dikatikan dengan panangan produksi dan ekonomi, sering pula dikaitkan dengan pandangan manusiawi (sosiologi) bahkan juga dengan falsafah hidup.
Tidak dapat diingkari bahwa pada akhirnya apapun yang dihasilkan melalui sebuah kegiatan organisasi dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk didalamnya pegawai atau pekerja itu sendiri.
Prof. Luis Sabourin pada Asian Productivity Congress mengemukakan “pengertian umum mengenai produktivitas adalah rasio antara hasil produksi (output) dengan seluruh biaya produksi (input). Akan lebih jelas bila digunakan defenisi yang tidak terlalu teknik, yaitu rasio antara kepuasasn yang diperoleh dengan usaha yang dikeluarkan”.
R. Saint Paul pada kesempatan yang sama mengatakan “ defenisi produktivitas sangat sederhana, yaitu perbandingan antara hasil yang diproduksi dan jumlah kerja yang dikeluarkan untuk memproduksinya, atau dalam pengertian yang lebih umum, rasio antara kepuasan yang dikehendaki dan pengorbanan yang dilakukan.”
Geogr J Washins dalam buku Productivity Improvement Handbook menyatakan, “ Produktivitas mengandung dua konsep utama, yaitu efesiensi dan efektivitas. Efesiensi mengukur tingkat sumber daya, baik manusia, keuangan dan alam, yang dibutuhkan untuk memenuhi tingkat pelayanan yang dikehendaki; efektivitas hasil dan mutu pelayanan yang dicapai.”
Rumusan-rumusan mengenai produktivitas diatas memang berbeda pengungkapannya antara satu dengan yang lain, tetapi pada hakikatnya mempunyai maksna yang sama, yaitu rasio antara produksi yang dapat dihasilkan dengan keseluruhan biaya yang telah dikeluarkan untuk keperluan produksi suatu produk tertentu atau rasio antara seluruh kepuasan yang dapat diperoleh dengan pengorbanan yang telah diberikan. Apabila produktivitas bernilai satu berarti organisasi atau perusahaan berada dalam suatu keadaan statis, tidak maju dan tidak mundur juga, tidak untung dan tidak rugi. Dalam dunia perusahaan, keadaan ini disebut sebagai break- even point . apabila nilai produktivitas lebih kecil daripada satu, maka perusahaan sedang mengalami pailit, sebaliknya nilai produktivitas lebih besar daripada satu, perusahaan yang bersangkutan efesien dan efektif dalam mencapai tujuan ataupun sasaran yang telah ditetapkan.
Bagi bangsa Indonesia yang memiliki pandangan hidup Pancasila, produktivitas suatu organisasi atau perusahaan harus bermanfaat bukan saja bagi pengusaha dan para pegawai atau pekerja, tetapi juga bagi masyarakat, bangsa dan Negara.
Akhirnya perlu kita ketahui bahwa filosofis produktivitas menunjukkan suatu sikap mental yang berpandangan bahwa kualitas hidup hari ini harus lebih baik dari kualitas hari yang lalu, hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Sumber : Saksono. Slamet. Administrasi Kepegawaian

                Sitorus, Jhon Miduk. Administrasi Perkantoran. Pendidikan ekonomi dan        adminstrasi. FE UNJ. 2014